Ferrofluid, Magnet Sang Pembunuh Kanker


IGZ
 - Dunia medis tak berhenti barang seharipun bertempur melawan penyakit yang menggeroti beberapa manusia yang tidak beruntung. Virus, bakteri, kanker, penuaan dan kegagalan fungsi tubuh mengurangi populasi manusia satu persatu setiap harinya. Menurut catatan WHO, setidaknya 10 juta manusia meninggal dunia karena kanker sepanjang tahun 2020. Angka kejadian kanker di Indonesia 136 kasus per 100.000 orang (tahun 2020) atau satu sampai dua kasus per 1.000 orang Indonesia mengidap kanker.

Bukan virus maupun bakteri, kanker adalah penyakit yang disebabkan perubahan seI/jaringan tubuh menjadi abnormal hingga ganas. Penyakit ini tidak menular, namun bisa merusak jaringan tubuh dan menyebar secara ganas (metastasis) ke organ lan yang vitaI sehingga orang tersebut meninggal dunia.

Pengobatan kanker pun bervariasi,

  • pembedahan
  • kemoterapi
  • radioterapi (sinar)
  • terapi hormon
  • Immuno therapy
  • hyperthermia
  • photo dynamic therapy
  • transplantasi stemcell

Di Indonesia yang paling populer dilakukan dokter adalah kemoterapi dan radioterapi. Lantas apakah ferrofluid itu?

Ferrofluid sejatinya adalah cairan fiksi ilmiah (fiktif) yang berhasil dibawa NASA dikehidupan nyata oleh Steve PapeII pada 1960. Mengapa begitu? Di ruang hampa udara dengan gravitasi Nol, NASA perlu terobosan baru dalam menyalurkan bahan bakar. Solusinya adalah melalui ferrofluid, yang bisa bergerak di ruang angkasa. Cairan ajaib ini merupakan magnetic nano-particle (MNPs) yang mengandung oksida besi (juga nikel dan cobalt), tersebar merata dalam cairan koloid serta memiliki sifat magnet. Dengan menggunakan magnet simpel saja kita bisa melihat bagaimana dia berubah bentuk menjadi seperti kumpulan jarum atau mirip kulit durian (spikes). Untuk saat ini ferrofluid dimanfaatkan dalam industri speaker, hard drive (hard disk) dan skateboard. Akan  sangat menarik jika menghadirkann teknologinya ke dalam pengobatan biomedicine.


Efektivitas terapi kanker.
 Ketika kanker diberi pengobatan berupa kemoterapi dan radioterapi, akan ada efek samping. Karena sejatinya terapi tersebut bersifat non-selektif, sehingga ketika jaringan kanker terkena reaksi obat, jaringan sehat juga merasakan efeknya. Selain itu metode ini tidak 100% memberantasnya dan masih akan menyisakan sel-sel kanker. Hal yang sama terjadi saat memakai metode pembedahan, tidak sepenuhnya sel kanker terbasmi. Inilah tantangan terbesar di dunia medis, bagaimana mengembangkan terapi selektif, dengan senjata khusus yang diprogram hanya membunuh sel target alias sel kanker, sedangkan sel sehat tetap utuh terjaga. Peluang berbaik adalah menggunakan ferrofluid sebagai "kendaraan" yang ditumpangi obat kanker, dan diarahkan ke organ target untuk membunuh sel kanker. Ini akan meminimalkan efek samping buruk yang menghantui pasien kanker.


Magnetic Fluid Hyperthernia (MFH)
. Aplikasi ferrofluid (MNPs) yang dikombinasi dengan pemanasan, merupakan langkah teknis yang dilakukan sebagai terobosan baru pengobatan kanker. Dengan perantara medan magnet yang dihasilkan arus Alternating Current (listrik PLN), menggerakkan sejumlah cairan ferrofluid yang sudah ditambahkan obat ke target sel kanker, memberantas dalam tingkatan sel. Teknik ini sudah pernah di gunakan pada glioblastoma (kanker tulang tengkorak), kanker prostat dan mulut rahim.

Sel kanker yang dialiri ferrofluid, dipaparkan medan magnet (listrik) lalu dipanaskan diatas 42-46°C. Natural killer cell yang di aktifasi obat kanker akan menempel di permukaan target seI, untuk membasminya. Pada 2007 radioterapi dikombinasi dengan teknik ini berhasil digunakan pada 14 pasien dengan kanker otak. Pengembangan MFH masih terus dilakukan guna meningkatkan kualitas pengobatan kanker.

Menggunakan cairan magnet untuk memberantas kanker adalah terobosan baru didunia medis. Metode pengobatan baru yang bebas resiko, patut terus dikembangkan. Ini akan meningkatkan angka kesembuhan dan menurunkan angka kematian karena kanker.***

Share on Google Plus

About Ari Cahyono

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 Comments:

Posting Komentar